JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina kembali menjadi perhatian masyarakat. Per 15 Oktober 2025, masyarakat di berbagai daerah perlu mengetahui harga terbaru BBM nonsubsidi maupun Pertalite hingga Pertamax.
Pertamina telah menyesuaikan harga BBM nonsubsidi sejak 1 Oktober 2025. Kenaikan ini berlaku khusus untuk Dexlite dan Pertamina Dex, sementara harga Pertalite dan Pertamax di beberapa wilayah tetap stabil.
Daftar Harga BBM Pertamina per Wilayah
Di Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung, harga BBM per liter adalah sebagai berikut. Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp14.000, dan Pertamina Dex Rp14.300.
Free Trade Zone (FTZ) Sabang menawarkan harga lebih rendah, yakni Pertamax Rp11.500 dan Dexlite Rp12.800 per liter. Sedangkan FTZ Batam menetapkan Pertamax Rp11.700, Pertamax Turbo Rp12.450, Pertamina Dex Rp13.300, dan Dexlite Rp13.000.
Sementara itu, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu menetapkan harga Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.700, Dexlite Rp14.300, dan Pertamina Dex Rp14.600. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh biaya distribusi dan ongkos logistik wilayah.
Di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, harga Pertamax Rp12.200, Pertamax Turbo Rp13.100, Pertamax Green 95 Rp13.000, Dexlite Rp13.700, dan Pertamina Dex Rp14.000. Kota-kota besar ini mengalami harga lebih kompetitif karena distribusi BBM lebih lancar.
Harga BBM untuk Pulau Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan
Di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, harga Pertamax Rp12.200, Pertamax Turbo Rp13.100, Dexlite Rp13.700, dan Pertamina Dex Rp14.000. Khusus Nusa Tenggara Timur, Bio Solar nonsubsidi dijual Rp13.600 per liter.
Wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara menetapkan harga Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp14.000, dan Pertamina Dex Rp14.300. Sedangkan Kalimantan Selatan lebih tinggi, yakni Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.700, Dexlite Rp14.300, dan Pertamina Dex Rp14.600.
Sementara itu, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat menyesuaikan harga Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp14.000, dan Pertamina Dex Rp14.300. Konsistensi harga di Sulawesi membantu masyarakat memperkirakan pengeluaran BBM harian.
Harga BBM di Wilayah Maluku dan Papua
Di Maluku dan Maluku Utara, harga Pertamax Rp12.500 dan Dexlite Rp14.000. Sementara harga Pertamax Turbo dan Pertamina Dex tidak tersedia di sebagian besar wilayah ini, sehingga masyarakat umumnya memilih jenis BBM yang tersedia.
Untuk Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya, harga Pertamax Rp12.500 dan Dexlite Rp14.000 per liter. Pertamax Turbo Rp13.400 hanya berlaku di Papua, dan Pertamina Dex Rp14.300 berlaku untuk Papua serta Papua Barat Daya.
Perbedaan harga di Papua dan Maluku dipengaruhi oleh biaya transportasi dan logistik yang lebih tinggi. Kondisi geografis pulau-pulau tersebut memengaruhi distribusi BBM ke konsumen akhir.
Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Harga BBM
Harga BBM berbeda-beda di setiap daerah karena sejumlah faktor. Mulai dari biaya distribusi, transportasi, ongkos logistik, hingga kebijakan pemerintah setempat yang memengaruhi penetapan harga.
Kondisi geografis dan aksesibilitas juga menjadi faktor penting. Wilayah terpencil seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur cenderung memiliki harga lebih tinggi dibanding pulau-pulau dengan distribusi lancar seperti Jawa dan Sumatera.
Selain itu, penyesuaian harga BBM nonsubsidi juga dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak global berdampak langsung pada jenis BBM nonsubsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex.
Masyarakat disarankan memantau harga BBM harian melalui situs resmi Pertamina. Informasi ini penting agar konsumen bisa mengatur pengeluaran harian atau bulanan terkait kebutuhan bahan bakar.
Per 15 Oktober 2025, harga BBM Pertamina dari Pertalite hingga Pertamax mengalami perbedaan signifikan antarwilayah. Aceh, Sumatera, dan Kalimantan memiliki harga bervariasi tergantung biaya distribusi dan logistik lokal.
Wilayah FTZ, Papua, dan Nusa Tenggara mencatat harga lebih tinggi untuk beberapa jenis BBM nonsubsidi. Masyarakat disarankan selalu mengecek harga sebelum membeli agar perencanaan pengeluaran BBM lebih tepat dan efisien.
Harga BBM yang transparan membantu konsumen memahami faktor fluktuasi dan menyesuaikan konsumsi energi. Pemantauan rutin juga memudahkan perencanaan transportasi dan kebutuhan harian keluarga.