Mobil Listrik

4 Mobil Listrik Murah Terbaik di Indonesia 2025, Harga Mulai Rp180 Jutaan

4 Mobil Listrik Murah Terbaik di Indonesia 2025, Harga Mulai Rp180 Jutaan
4 Mobil Listrik Murah Terbaik di Indonesia 2025, Harga Mulai Rp180 Jutaan

JAKARTA - Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia semakin pesat menjelang akhir tahun 2025. Sejumlah pabrikan kini menghadirkan model dengan harga yang jauh lebih terjangkau, bahkan di bawah Rp 200 jutaan. Tren ini membuka peluang bagi masyarakat luas untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan dengan biaya operasional yang rendah.

Berdasarkan data per Oktober 2025, ada empat mobil listrik yang menonjol karena harga dan spesifikasinya yang menarik di kelas entry level. Model-model ini termasuk Wuling Air EV Lite, Seres E1, VinFast VF3, dan BYD Atto 1, yang masing-masing memiliki keunggulan serta kekurangan tersendiri.

1. Wuling Air EV Lite: Compact dan Hemat untuk Aktivitas Harian

Wuling Air EV Lite masih menjadi salah satu mobil listrik paling populer di Indonesia pada 2025. Dengan harga sekitar Rp 184 juta (OTR Jakarta), model ini menawarkan kombinasi antara harga terjangkau dan desain yang ringkas untuk kebutuhan mobilitas di perkotaan.

Mobil ini dibekali baterai LFP berkapasitas 17,3 kWh yang mampu menempuh jarak sekitar 200 km dalam satu kali pengisian daya. Untuk biaya tahunan, pemilik hanya perlu menyiapkan sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu untuk pajak kendaraan.

Kelebihan utama Wuling Air EV Lite terletak pada efisiensi energi dan ukurannya yang kompak, memudahkan parkir di area padat. Namun, jarak tempuhnya masih terbatas untuk perjalanan jarak jauh dan performanya lebih optimal untuk penggunaan di dalam kota.

2. Seres E1: Alternatif Ekonomis dengan Desain Modern

Pilihan berikutnya adalah Seres E1, yang juga bersaing di segmen mobil listrik murah dengan banderol sekitar Rp 189 juta setelah subsidi. Mobil ini diposisikan sebagai alternatif ekonomis bagi pengguna yang baru ingin beralih ke kendaraan listrik.

Seres E1 menggunakan baterai LFP berkapasitas 13,8 kWh dan mampu menempuh jarak hingga 180 km. Pajak tahunannya pun tergolong ringan, sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu, serupa dengan Wuling Air EV Lite.

Daya tarik utama Seres E1 ada pada tampilan eksteriornya yang modern dan kabin yang cukup nyaman untuk ukuran mobil kecil. Meski demikian, jarak tempuhnya relatif pendek dan belum ideal untuk perjalanan antar kota atau penggunaan jarak jauh.

3. VinFast VF3: Pendatang Baru dengan Fitur Kompetitif

Merek asal Vietnam, VinFast, kini ikut meramaikan pasar mobil listrik murah Indonesia dengan model VinFast VF3. Mobil ini dijual dengan kisaran harga Rp 220–230 juta, sudah termasuk baterai di dalam paket pembelian.

Mobil ini dilengkapi baterai berkapasitas 18,6 kWh, meski jarak tempuh spesifik belum disebutkan secara resmi. Dengan perkiraan pajak tahunan sekitar Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu, biaya kepemilikan VF3 tetap tergolong rendah dibanding mobil konvensional.

Kehadiran VinFast VF3 menunjukkan bahwa kompetisi di segmen mobil listrik entry-level semakin ketat. Meskipun masih baru di Indonesia, VinFast menawarkan tampilan yang tangguh serta kabin yang praktis untuk aktivitas perkotaan.

4. BYD Atto 1: Daya Tempuh Lebih Jauh dan Pilihan Varian Lebih Banyak

Nama BYD sudah dikenal secara global sebagai salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia. Di Indonesia, BYD Atto 1 hadir dengan rentang harga Rp 195 juta hingga Rp 235 juta, tergantung varian dan fitur yang dipilih.

Mobil ini mengandalkan baterai LFP berkapasitas sekitar 20 kWh dengan jarak tempuh mencapai 250 km, menjadi salah satu yang terpanjang di kelasnya. Pajak tahunannya berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 900 ribu, sedikit lebih tinggi dari model lain tetapi masih sangat efisien.

Kelebihan utama BYD Atto 1 terletak pada jarak tempuh yang lebih jauh serta ketersediaan pilihan varian yang memberi fleksibilitas bagi konsumen. Namun, perbedaan harga antar varian dapat membuat harga akhirnya lebih tinggi dari yang diharapkan pembeli dengan anggaran terbatas.

Kelebihan Mobil Listrik Murah

Secara umum, kehadiran empat model ini menunjukkan bahwa mobil listrik kini semakin mudah diakses oleh masyarakat. Harga yang jauh lebih rendah dibandingkan mobil listrik premium membuatnya lebih menarik bagi konsumen di segmen menengah.

Selain itu, biaya operasional kendaraan listrik tergolong rendah. Pengisian daya di rumah lebih hemat dibandingkan bahan bakar minyak, dan pajak tahunan yang ringan menjadi nilai tambah bagi pengguna baru.

Dari sisi fungsionalitas, mobil listrik berukuran kecil seperti ini sangat cocok untuk penggunaan di perkotaan. Mobil-mobil ini dirancang untuk menempuh jarak pendek dengan efisiensi tinggi dan perawatan yang lebih sederhana dibanding kendaraan konvensional.

Kekurangan yang Perlu Diperhatikan

Meski menawarkan banyak keunggulan, mobil listrik murah juga memiliki sejumlah keterbatasan. Salah satunya adalah jarak tempuh yang masih terbatas, terutama untuk model seperti Seres E1 dan Wuling Air EV Lite yang hanya mampu mencapai sekitar 180–200 km.

Selain itu, infrastruktur pengisian daya di Indonesia masih dalam tahap pengembangan. Ketersediaan stasiun pengisian di beberapa daerah belum merata, sehingga pengguna perlu memperhitungkan rute dan kebutuhan daya dengan lebih cermat.

Bagi model baru seperti VinFast VF3 dan BYD Atto 1, jaringan servis resmi juga masih dalam proses perluasan. Hal ini bisa menjadi pertimbangan penting bagi calon pembeli yang ingin memastikan kemudahan perawatan jangka panjang.

Mobil Listrik Terjangkau Jadi Pilihan Rasional

Masuknya berbagai model mobil listrik murah di Indonesia pada Oktober 2025 membuktikan bahwa pasar kendaraan listrik semakin berkembang. Dengan harga mulai dari Rp 180 jutaan, masyarakat kini memiliki lebih banyak pilihan untuk beralih ke transportasi yang ramah lingkungan dan efisien.

Keempat model Wuling Air EV Lite, Seres E1, VinFast VF3, dan BYD Atto 1 menawarkan kombinasi menarik antara harga, efisiensi, serta kemudahan perawatan. Meskipun ada keterbatasan pada jarak tempuh dan infrastruktur, daya tarik mobil listrik di kelas ini semakin kuat berkat biaya operasional yang rendah dan kemudahan penggunaannya.

Dengan tren positif ini, masa depan kendaraan listrik di Indonesia tampak semakin cerah. Mobil listrik murah tidak lagi sekadar alternatif, tetapi bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang menginginkan mobilitas efisien dan ramah lingkungan tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index