JAKARTA - Kesempatan besar bagi para lulusan perguruan tinggi segera hadir. Pemerintah mulai membuka pendaftaran peserta Program Magang Nasional pada Selasa, 7 Oktober 2025. Program ini diharapkan menjadi langkah awal membangun pengalaman kerja nyata bagi fresh graduate.
Juru Bicara Kemenko Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menyebut hingga Senin, 6 Oktober 2025, sudah lebih dari 573 perusahaan siap menampung peserta magang. Angka ini menunjukkan antusiasme tinggi dunia industri dalam mendukung program pemerintah.
“Jumlah perusahaan yang berpartisipasi terus bertambah. Ini menjadi peluang besar bagi lulusan untuk memperoleh pengalaman profesional langsung di lapangan,” ujar Haryo.
Jadwal dan Durasi Magang
Timeline program magang terbagi dalam beberapa tahap. Pendaftaran perusahaan dan usulan program pemagangan berlangsung mulai 1–7 Oktober 2025. Selanjutnya, pendaftaran dan seleksi peserta dimulai pada 7–14 Oktober 2025.
Para peserta magang akan menempati posisi di perusahaan masing-masing selama enam bulan, terhitung mulai 15 Oktober 2025 hingga 15 April 2026. Program ini memberikan kesempatan bagi lulusan untuk mengasah keterampilan sekaligus membangun jaringan profesional.
Haryo menambahkan, pemerintah menargetkan 20.000 peserta pada tahap pertama. Namun, dengan antusiasme yang tinggi, target akan ditingkatkan menjadi 100.000 peserta melalui beberapa tahap berikutnya.
“Peserta magang akan menerima uang saku setara UMK di wilayah masing-masing. Program ini kami dorong agar dapat menjangkau sebanyak mungkin lulusan,” jelasnya.
Persiapan dan Dukungan Pemerintah
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, menekankan persiapan program telah berjalan matang. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan petunjuk teknis (Juknis) sudah diterbitkan untuk memastikan pelaksanaan program sesuai aturan.
“Sistem informasi ayomagang untuk pendaftaran sudah siap. Anggaran juga telah disetujui Kementerian Keuangan, sehingga pelaksanaan program berjalan lancar,” ujar Afriansyah.
Setiap peserta magang akan menerima uang saku rata-rata Rp 3,3 juta per bulan, dengan total anggaran program mencapai Rp 199,71 miliar. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan finansial bagi peserta.
Selain uang saku, peserta juga akan memperoleh pengalaman langsung di dunia kerja, pendampingan mentor, dan kesempatan membangun jaringan profesional. Program ini diharapkan mempermudah transisi lulusan baru ke dunia industri.
Haryo menegaskan, keberhasilan program juga bergantung pada kerja sama dengan dunia usaha. Ratusan perusahaan, baik BUMN maupun swasta, siap memberikan tempat magang bagi para lulusan.
“Melalui kolaborasi ini, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja, tetapi juga terhubung langsung dengan perusahaan yang berpotensi merekrut mereka di masa depan,” kata Haryo.
Program Magang Nasional ini juga menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai. Fresh graduate dapat mengaplikasikan ilmu akademik ke praktik nyata, sekaligus memahami dinamika dunia kerja.
Afriansyah menambahkan, evaluasi program secara berkala akan dilakukan untuk memastikan kualitas pengalaman magang dan kepuasan peserta. Penilaian meliputi keterampilan yang diperoleh, kompetensi kerja, dan kesiapan peserta memasuki industri setelah magang.
Selain itu, pemerintah berupaya menyesuaikan program magang dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga lulusan memperoleh keterampilan yang relevan dengan sektor industri saat ini. Hal ini diharapkan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.
Dengan adanya program ini, pemerintah juga mendorong perusahaan untuk terlibat aktif dalam pembinaan talenta muda. Kolaborasi ini menjadi win-win solution bagi peserta dan perusahaan.
Bagi lulusan, kesempatan ini bukan hanya soal pengalaman kerja, tetapi juga peluang membangun karier jangka panjang. Uang saku yang diterima, pengalaman lapangan, dan jaringan profesional menjadi modal penting memasuki dunia kerja.
Program Magang Nasional 2025 akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, dunia usaha, dan partisipasi peserta, diharapkan program ini memberikan manfaat nyata bagi semua pihak.
Kesempatan pendaftaran mulai dibuka 7 Oktober 2025. Lulusan perguruan tinggi yang ingin bergabung disarankan mempersiapkan dokumen dan data diri dengan lengkap agar proses seleksi berjalan lancar.