IHSG

IHSG Berpotensi Koreksi Akhir Pekan, Saham Pilihan Tetap Menarik

IHSG Berpotensi Koreksi Akhir Pekan, Saham Pilihan Tetap Menarik
IHSG Berpotensi Koreksi Akhir Pekan, Saham Pilihan Tetap Menarik

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi menuju level 7.894–7.959 pada perdagangan akhir pekan, Jumat, 3 Oktober 2025. Meski demikian, sejumlah saham masih direkomendasikan bagi investor.

Pada Kamis, 2 Oktober 2025, IHSG ditutup menguat 0,34% ke level 8.071 dengan volume beli yang cukup tinggi. Pergerakan ini menunjukkan indeks masih berada dalam fase konsolidasi jangka pendek.

Tim analis MNC Sekuritas menilai, dalam skenario optimistis, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan untuk membentuk bagian wave [iii] ke kisaran 8.200–8.246. Namun, pada skenario sebaliknya, indeks rawan terkoreksi ke 7.894–7.959.

Proyeksi Level Support dan Resistansi IHSG

Untuk perdagangan Jumat, MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG berada di kisaran 8.005 dan 7.840, sementara level resistansi di 8.155–8.192. Saham-saham pilihan hari ini antara lain BBRI, ISAT, PANI, dan UNTR.

Sementara itu, JP Morgan Sekuritas merevisi naik target IHSG menjadi 8.600 dalam 12 bulan ke depan. Dorongan utama datang dari potensi kembalinya aliran modal asing ke pasar saham Indonesia.

Henry Wibowo dari JP Morgan menyoroti, IHSG telah naik 27% dalam enam bulan terakhir, mencapai all time high (ATH) di 8.125. Meski demikian, investor asing tercatat masih melakukan net sell sekitar US$3 miliar.

Depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang hampir 2% sejak pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi faktor tekanan yang perlu diperhatikan. JP Morgan mempertahankan pandangan netral, namun optimistis terhadap prospek jangka menengah.

Berdasarkan data JP Morgan, price to earnings ratio (PER) IHSG saat ini sebesar 12 kali atau 1,5 kali standar deviasi, masih di bawah rata-rata 10 tahun. Hal ini membuat valuasi Indonesia relatif menarik bagi investor asing.

JP Morgan juga memproyeksikan skenario bull IHSG menembus 9.000, sedangkan bear case di level 6.600 dalam 12 bulan mendatang. Base case yang realistis dipatok pada 8.600.

Sektor Potensial dan Rekomendasi Saham

Sejalan dengan revisi target, JP Morgan menaikkan outlook sektor industri dari netral menjadi overweight, terutama seiring upgrade PT Astra International Tbk (ASII).

Sektor energi justru diturunkan peringkatnya di tengah prospek permintaan batu bara yang melemah. Sektor konsumer tetap menjadi favorit karena didukung belanja pemerintah dan stimulus ekonomi domestik.

Saham emiten yang fokus pada pasar domestik, seperti BBCA, AMRT, ICBP, MAPI, dan ISAT, dipandang menarik. Selain itu, GOTO dinilai potensial karena hampir menyentuh level Rp50 per saham.

Saham-saham sensitif terhadap penurunan suku bunga, termasuk ASII, CTRA, PWON, dan ANTM sebagai proksi emas, juga masuk daftar rekomendasi. Investor disarankan tetap selektif memilih saham berkualitas dan memonitor dinamika global.

Dengan kombinasi koreksi jangka pendek dan prospek penguatan jangka menengah, IHSG menghadirkan peluang sekaligus risiko. Investor disarankan memanfaatkan momentum untuk rebalancing portofolio dan memantau saham pilihan dengan fundamental kuat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index