Hashim Ungkap Presiden Prabowo Tolak Bujukan Fantastis USD 1 Miliar

Senin, 20 Oktober 2025 | 15:13:58 WIB
Hashim Ungkap Presiden Prabowo Tolak Bujukan Fantastis USD 1 Miliar

JAKARTA - Pernyataan Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mendadak viral setelah mengungkap kisah Presiden Prabowo Subianto hendak disogok US$1 miliar. Kejadian tersebut diceritakan Hashim saat menghadiri acara Indonesia Berdoa yang digelar FORMAS di Kuningan City, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

Menurut Hashim, Prabowo meneleponnya untuk menceritakan bahwa ada pihak yang menawarkan sogokan fantastis. Ia menegaskan bahwa tindakan penolakan itu menjadi bagian dari perlindungan Tuhan Yang Maha Esa terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo.

Kronologi Penolakan Sogokan

Hashim mengisahkan bahwa beberapa bulan setelah tawaran pertama, dirinya juga mendapatkan tawaran serupa, kali ini senilai US$1,5 miliar. “Saya bukan pejabat, mau dikasih US$1,5 miliar. Itu jelas bagian dari ujian dan perlindungan Tuhan,” ujarnya dikutip dari Youtube Forum Masyarakat Indonesia Emas, Senin, 20 Oktober 2025.

Ia menekankan bahwa penolakan terhadap tawaran-tawaran ini adalah bukti integritas pemerintah. Hashim menyebut bahwa setiap upaya sogokan merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan negara.

Ancaman terhadap Pemerintah dan Negara

Hashim menyoroti bahwa tawaran sogokan tersebut merupakan bagian dari ancaman yang dihadapi Indonesia. Ia menyinggung mengenai pengelolaan lahan perhutanan dan tambang ilegal yang berhasil diambil alih pemerintah dari pengusaha nakal.

“Kita harus waspada, satu tahun banyak tantangan, banyak cobaan. Pemerintah harus tetap kuat dan utuh,” ujar adik Presiden Prabowo. Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa pengawasan terhadap kepentingan negara merupakan prioritas utama pemerintah.

Pesan untuk Sistem Pemerintahan dan Laporan Masyarakat

Hashim juga meminta semua pihak untuk aktif melaporkan kekurangan yang terjadi dalam sistem pemerintah. Ia menegaskan bahwa jika laporan tidak ditindaklanjuti, laporan tersebut bisa langsung disampaikan kepadanya dan diteruskan kepada Presiden.

“Kalau tidak ada tindakan lapor ke saya, nanti saya lapor ke presiden. Berikan waktu untuk perbaikan,” tegas Hashim. Pernyataan ini menekankan pentingnya mekanisme akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan.

Respons Publik dan Viral di Media Sosial

Potongan video Hashim yang menceritakan sogokan terhadap Presiden Prabowo Subianto ramai diperbincangkan di media sosial. Video tersebut menjadi viral sejak Senin, 20 Oktober 2025, dan mendapat perhatian luas dari masyarakat serta berbagai platform digital.

Reaksi publik menunjukkan kekaguman terhadap integritas kepemimpinan Prabowo. Banyak netizen menyoroti bagaimana penolakan terhadap tawaran luar biasa ini menjadi simbol komitmen pemerintah untuk menegakkan transparansi dan hukum.

Implikasi bagi Kebijakan dan Penegakan Hukum

Kasus ini juga menjadi cerminan tantangan besar yang dihadapi pemerintah dalam menjaga kepentingan nasional. Tawaran sogokan dalam jumlah fantastis menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap proyek-proyek strategis dan sumber daya alam negara.

Hashim menekankan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk memperkuat sistem hukum dan tata kelola. Penegakan aturan yang ketat terhadap praktik ilegal menjadi kunci agar Indonesia terhindar dari upaya korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Penegasan Integritas Pemerintah

Pernyataan Hashim menegaskan bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo tetap kokoh meskipun menghadapi tekanan besar. Perlindungan Tuhan dan kesadaran moral menjadi landasan penting dalam menghadapi ancaman dan tawaran sogokan.

Hal ini juga menjadi pesan kepada seluruh aparat dan pejabat negara untuk selalu menjaga integritas. Dengan prinsip tersebut, pemerintah berharap dapat mewujudkan pelayanan publik yang transparan dan bersih dari praktik korupsi.

Refleksi atas Tantangan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo

Seiring satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan, tantangan seperti tawaran sogokan menjadi pengingat bagi semua pihak. Kejadian ini menunjukkan bahwa menjaga kepercayaan publik membutuhkan integritas, pengawasan, dan keberanian dalam mengambil keputusan.

Hashim menekankan bahwa pemerintah harus tetap fokus pada perbaikan sistem dan pelayanan publik. Langkah ini dianggap vital untuk memastikan setiap program berjalan sesuai aturan dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Terkini