BNI Dukung Proyek Energi Panas Bumi Besar, Perkuat Transisi Energi Bersih

Minggu, 19 Oktober 2025 | 10:32:29 WIB
BNI Dukung Proyek Energi Panas Bumi Besar, Perkuat Transisi Energi Bersih

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memperkuat perannya dalam sektor energi hijau melalui pembiayaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Proyek ini dikembangkan oleh PT Geo Dipa Energi (Persero) untuk memperluas kapasitas energi bersih nasional.

Kolaborasi tersebut diformalkan dengan penandatanganan perjanjian bertajuk "Commitment on Green Project and Operation Financing for 500 MW Geothermal Energy Development PT Geo Dipa Energi (Persero)". Perjanjian ini melibatkan SEVP Wholesale Solutions & Value Chain BNI, Pancaran Affendi, dan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Yudistian Yunis.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menegaskan dukungan ini menunjukkan komitmen BNI mempercepat transisi energi bersih. Langkah ini juga bagian dari upaya mendorong ekonomi hijau di Indonesia.

Langkah Strategis BNI dalam Pembiayaan Hijau

"Pembiayaan ini merupakan wujud nyata dukungan BNI terhadap pengembangan proyek energi hijau nasional," ujar Okki, Jumat, 17 Oktober 2025. Ia menambahkan, kolaborasi ini sekaligus mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.

Okki menjelaskan bahwa sinergi dengan Geo Dipa menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan energi nasional. Kerja sama ini juga mempertegas posisi BNI sebagai pelopor perbankan nasional dalam implementasi keuangan berkelanjutan (sustainable finance).

"Sinergi dengan Geo Dipa memperkuat posisi BNI sebagai pelaku utama dalam pembiayaan hijau," tambah Okki. Hal ini juga mendukung agenda nasional menuju masa depan energi yang berkelanjutan.

Proyek Strategis Geo Dipa Energi

PT Geo Dipa Energi (Persero) mengelola dua proyek strategis nasional, yakni PLTP Dieng dan PLTP Patuha. Saat ini, kapasitas terpasang mencapai 120 MW dengan rencana ekspansi hingga 500 MW.

Energi panas bumi memiliki keunggulan karena ramah lingkungan dan rendah emisi karbon. Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), pembangkit panas bumi hanya menghasilkan 45–80 gram CO₂ per kWh, jauh lebih rendah dibandingkan PLTU batu bara yang mencapai 900–1.000 gram CO₂ per kWh.

Selain itu, PLTP dapat beroperasi 24 jam penuh sepanjang tahun. Hal ini menjadikannya sumber energi baseload yang andal dan efisien, mendukung stabilitas pasokan listrik nasional.

Sumber energi panas bumi tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Potensi ini bisa mengurangi ketergantungan pada impor energi sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional.

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan dari Energi Panas Bumi

BNI menegaskan komitmennya mendukung proyek energi bersih yang memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga lingkungan. Proyek ini diharapkan menjadi contoh nyata kolaborasi sektor keuangan dan energi untuk masa depan berkelanjutan.

Selain itu, energi panas bumi memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Proyek PLTP dapat menciptakan lapangan kerja lokal dan meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah sekitar pembangkit.

Pemanfaatan energi bersih juga mendorong inovasi teknologi hijau di sektor energi. Dengan dukungan perbankan, proyek PLTP dapat berkembang lebih cepat dan efisien.

Okki menekankan bahwa kerja sama ini memperlihatkan BNI sebagai pelaku utama dalam sustainable finance di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi nasional menuju ekonomi rendah karbon dan ramah lingkungan.

Energi Panas Bumi sebagai Pilar Ketahanan Energi Nasional

Pengembangan PLTP bukan hanya soal listrik, tetapi juga soal ketahanan energi. Dengan kapasitas yang terus meningkat, PLTP dapat memenuhi kebutuhan listrik domestik secara berkelanjutan.

Energi panas bumi juga menjadi solusi jangka panjang menghadapi fluktuasi harga energi fosil. Sumber energi ini stabil, ramah lingkungan, dan dapat diandalkan untuk kebutuhan masa depan.

BNI dan Geo Dipa Energi berupaya memastikan proyek ini berjalan lancar hingga ekspansi 500 MW tercapai. Dukungan finansial yang berkelanjutan menjadi kunci percepatan pengembangan energi panas bumi di Indonesia.

Dengan langkah strategis ini, BNI memperkuat posisi sebagai pelopor pembiayaan hijau nasional. Proyek PLTP di Dieng dan Patuha diharapkan menjadi model sukses kolaborasi sektor keuangan dan energi bersih.

BNI berharap kolaborasi ini memicu lebih banyak investasi di energi bersih. Dukungan perbankan terhadap proyek ramah lingkungan diyakini akan mendorong pertumbuhan energi terbarukan secara signifikan di Indonesia.

Terkini