Harga Emas Naik Kompak, Antam Tembus Rp2,6 Juta, Pegadaian dan UBS Ikut Menguat

Jumat, 17 Oktober 2025 | 10:07:31 WIB
Harga Emas Naik Kompak, Antam Tembus Rp2,6 Juta, Pegadaian dan UBS Ikut Menguat

JAKARTA - Pasar emas domestik kembali menunjukkan tren positif menjelang akhir pekan. Pada Jumat, 17 Oktober 2025, harga emas batangan di Pegadaian tercatat mengalami kenaikan serempak untuk seluruh jenis, baik Antam, Galeri24, maupun UBS.

Emas Antam kini menembus angka Rp 2.648.000 per gram, naik sebesar Rp 26.000 dibandingkan hari sebelumnya yang berada di Rp 2.622.000 per gram. Sementara itu, harga emas Galeri24 naik Rp 21.000 menjadi Rp 2.426.000 per gram, dan emas UBS juga ikut menguat sebesar Rp 25.000 menjadi Rp 2.471.000 per gram.

Detail Harga Emas Batangan di Pegadaian

Kenaikan harga emas ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global. Berikut daftar lengkap harga emas di Pegadaian per Jumat, 17 Oktober 2025:

Jenis EmasBerat (Gram)Harga (Rp)
Antam0,51.380.000
 12.648.000
 25.230.000
 37.817.000
 512.991.000
 1025.922.000
 2564.666.000
 50129.245.000
 100258.404.000
 250645.717.000
 5001.291.202.000
 1.0002.582.360.000
Galeri240,51.273.000
 12.426.000
 24.778.000
 511.858.000
 1023.650.000
 2558.981.000
 50117.867.000
 100235.618.000
 250588.754.000
 5001.176.927.000
 1.0002.353.854.000
UBS0,51.336.000
 12.471.000
 24.903.000
 512.114.000
 1024.101.000
 2560.133.000
 50120.018.000
 100239.941.000
 250599.675.000
 5001.197.937.000

Kenaikan harga yang seragam di ketiga jenis emas ini menandakan bahwa pasar tengah merespons kondisi ekonomi global yang masih berfluktuasi. Kenaikan permintaan emas menjelang akhir tahun juga turut memberikan dorongan pada harga di pasar domestik.

Harga Emas Dunia Catat Rekor Baru

Di sisi lain, harga emas dunia juga sedang menunjukkan tren kenaikan signifikan. Emas global kini menembus rekor baru di kisaran 4.300 dolar AS per ounce, dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global serta kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di beberapa negara besar.

Kondisi tersebut membuat investor global beralih ke emas sebagai aset aman atau safe haven. Dalam situasi seperti ini, harga emas domestik cenderung ikut terdorong karena Indonesia masih mengacu pada harga emas dunia yang ditranslasikan melalui kurs dolar AS terhadap rupiah.

Kenaikan harga emas dunia menjadi faktor utama yang memperkuat harga logam mulia di Pegadaian. Para analis memperkirakan, selama nilai tukar rupiah masih berada di bawah tekanan dan permintaan emas global terus meningkat, harga emas Antam, Galeri24, dan UBS berpotensi bertahan di level tinggi.

Emas Masih Jadi Aset Lindung Nilai yang Aman

Kenaikan harga emas yang terjadi hampir di seluruh jenis bukan hanya menjadi kabar baik bagi investor jangka panjang, tetapi juga bagi masyarakat yang menjadikan emas sebagai tabungan masa depan.

Emas dinilai sebagai salah satu instrumen investasi paling aman karena nilainya cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, masyarakat biasanya mengalihkan aset mereka dari investasi berisiko tinggi ke logam mulia yang lebih stabil.

Dengan harga yang terus naik secara bertahap, emas menjadi pilihan ideal untuk melindungi nilai kekayaan dari inflasi. Bahkan, tren ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun, terutama jika harga minyak dunia dan nilai tukar dolar masih mengalami gejolak.

Perbandingan Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS

Jika dilihat dari perbandingan harga, emas Antam masih menjadi yang tertinggi di antara ketiganya. Harga Antam mencapai Rp 2.648.000 per gram, sementara UBS sedikit di bawahnya yaitu Rp 2.471.000 per gram, dan Galeri24 dibanderol Rp 2.426.000 per gram.

Perbedaan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya tingkat kemurnian logam, desain batangan, dan reputasi produsen emas itu sendiri. Antam, misalnya, memiliki sertifikat internasional yang diakui secara luas, sehingga nilainya lebih tinggi di pasar global.

Namun, baik Galeri24 maupun UBS tetap menjadi pilihan menarik karena menawarkan harga lebih terjangkau dengan kualitas yang tetap tinggi. Banyak masyarakat memilih emas jenis ini untuk tabungan atau investasi jangka menengah karena pergerakan harganya sejalan dengan tren emas dunia.

Pola Kenaikan Harga di Pertengahan Oktober

Jika ditinjau dari tren minggu ini, harga emas di Pegadaian terus menunjukkan kenaikan beruntun selama tiga hari terakhir. Pada Rabu, 15 Oktober 2025, harga emas Antam masih berada di level Rp 2.596.000 per gram, kemudian naik menjadi Rp 2.622.000 pada Kamis, dan kini mencapai Rp 2.648.000 pada Jumat, 17 Oktober 2025.

Kenaikan bertahap ini menggambarkan kepercayaan pasar terhadap emas yang semakin kuat di tengah tekanan ekonomi global. Tren serupa juga terlihat pada Galeri24 dan UBS yang sama-sama mengalami kenaikan konsisten dalam beberapa hari terakhir.

Investor kini memanfaatkan momentum ini untuk menambah portofolio logam mulia mereka sebelum harga kembali melonjak lebih tinggi.

Prospek Emas Menjelang Akhir Tahun

Para analis memperkirakan harga emas masih berpotensi melanjutkan penguatannya hingga akhir tahun 2025. Ketidakpastian ekonomi global, perlambatan pertumbuhan di beberapa negara besar, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter menjadi faktor pendorong utama.

Selain itu, meningkatnya minat terhadap investasi berbasis aset fisik juga memperkuat posisi emas di pasar keuangan global. Bagi masyarakat, kondisi ini bisa menjadi kesempatan untuk menabung emas secara bertahap sebelum harga mencapai level tertinggi berikutnya.

Dengan tren positif yang terus berlanjut, emas diprediksi akan tetap menjadi primadona investasi di tahun 2025. Kestabilan nilai dan potensi kenaikan yang konsisten menjadikannya aset strategis untuk jangka panjang.

Kenaikan harga emas di Pegadaian pada Jumat, 17 Oktober 2025, menunjukkan optimisme pasar terhadap logam mulia. Dengan Antam menembus Rp 2,6 juta per gram, serta UBS dan Galeri24 yang juga menguat, tren ini menandakan bahwa emas masih menjadi instrumen investasi andalan di tengah ketidakpastian global.

Kondisi ini menjadi sinyal positif bagi para investor dan masyarakat yang menjadikan emas sebagai aset pelindung nilai. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin harga emas akan kembali mencetak rekor baru di penghujung tahun 2025.

Terkini